Saturday 6 October 2018

Pengaosan Sabtu Wage 25 November 2017

Gus Luqman

Ngaos Surat Al alaq 3 - 5
Kitab ingkang pun waos Al Jallalain.

Katerangan Guse

Ayat iki mrintahake kewajibane menungso nggolek ilmu. Krono kelayan ilmu bisa ngerti kemulya'ane, keagungane, Keindahane, lan bisa ngestoake dawuh-dawuhe  Allah Taala.
Mula wong tholabil ilmu iku luwih duwur derajade ketimbang wong kang lagi ibadah. Sebab wong biso ibadah iku kudu di landasi ilmu.
Ono ing piro-piro ayat ugo nerangake, yento wong mukmin iku wong kang pinter, cerdas, nduweni ilmu.
Kanthi kecerdasane ndadekake menungso iku biso dadi insan kang ikhsan.
Mulane salah satu cirine wong mukmin iku nduweni ilmu.
Supoyo Ilmu nduweni manfaat, kudu di barengi kelayan akhlaq.
Ilmu dadi rusak yen ora dibarengi akhlaq.
Akhlaq iku soko pancarane sifat-sifate Gusti Allah. Rusake akhlaq iku dipengaruhi kecuas-kecuise setan LA.
Ono ing kisah penciptaane manungso, Iblis  dilaknati Gusti Allah lan diusir soko suargo, krono deweke Iblis ora nduweni Aklaq. Nentang dawuhe Gusti Allah.
Wong duwe ilmu tanpa akhlaq ndadekake bendune GA.

Adab2e nggolek lan madahi ilmu, ndadekake mundake derajade deweke.
Wong diarani Al alim wong kang kagungan ilmu, iku amargo di landasi kelayan akhlaq. Ilmune nyamodra, sumrambah marang menungso liyane.

Kanthi ngaji marang kyai ndadekake nurul ilmi lan nurrullah biso nyambung marang wong kang ngaji marang Guru. Manfaate ilmu tertransfer marang wong iku.
Rasulullah wae kudu melalui Nurul Qudus Malaikat Jibril.

Mulo moco dewe durung ndadekake ilmu. Isih berupa pengetahuan. Sebab Tafsir iku sesui pandangan lan dasar pengetahuane sing nafsirake.
Kasus Al maidah waktu iku ( kasus e Pak Ahok Gubernur DKI ), iku nunjukke kurange pemahamane masalah ngilmu.

Aulia iku maknane dudu Gubernur, Bupati. Yen deweke Gubernur, berarti Sulthonul aulia.

Aulia sing bener iku maknane Waliullah.

Ikulah pentinge Tholabul Ilmu terus nganti mati. Ora gur nate ngaji. Kelayan ngaji terusan Insyaalah besuk yen mati dikumpulake kelayan Guru-gurune.
Elingo suk mati iku isih nuggu tekane dino kiamat, kang wektune kito ora ngerti nganti kapan.

Kelayan ilmu kita menuju dadi wong mukmin.
Kelayan ilmu ndadekake mulyaning urip. Conto kitab kang di gowo iki mberkahi lan mitulungi marang sing ngaji.
Buku sing dinggo ngaji ojo di kilokake warisno marang anak putu.
Buku catetan ngaji iku biso ngabot2i kebagusan ing mizan besok.
Abah marisake cathetan lan kitab2 marang Gus Luqman.
Conto ngaji Bismillahirrohanirrohim, kita bisa ngerteni Keindahane, Kehebatane Gusti Allah.
Kuku iku biyen agemane N Adam naliko isih ono suargo. Naliko di turunake menyang donya pakain iku di jabut, di sisakake kuku ono ujung jari. Perhatikan bagaimana terus tumbuh...

Mugi Gusti Allah paring magfiroh marang kito.
Walllahualam

Saturday 13 April 2013

OBAT MUJARAB

Bismillahiraohmanirohim...
Alhamdulillahi robil'alamin..
Allohuma Sholi 'ala Muhammad...

Sohib...akhir-akhir ini kita sering membaca koran atau mendengar berita di televisi, semakin banyak orang sakit yang tidak tertampung di rumah sakit, dengan alasan kamar penuh, tidak ada lagi tempat tidur untuk merawat pasien. Fenomena apa ini ? 

Apakah benar sekarang ini semakin banyak orang yang sakit, atau karena telah timbulnya kesadaran masyarakat, bahwa kalau sakit harus ke rumah sakit ? apalagi karena adanya program pemerintah yang memberi layanan kesehatan gratis bagi warga miskin, sehingga semakin banyak saja orang yang memeriksakan dirinya ke rumah sakit.
Kalau memang demikian, kenapa sekarang banyak orang sakit ? sudah tidak sehatkah dunia ini ? ataukah penyakit-penyakit itu memang sengaja dibuat, sehingga industri obat-obatan bisa laku, industri alat-alat kesehatan bisa jalan. Ataukah karena peri laku kita sendiri yang memang tidak sehat. 

Dunia ini memang terasa semakin tidak ramah. Persoalan demi persoalan silih berganti menimpa kita. Seolah hampir tidak tahan kita memikul beban ini.Harga-harga kebutuhan pokok meningkat terus, beaya hidup semakin tinggi, kemarahan-kemarahah saudara-saudara kita semakin menjadi-jadi, perilaku "pemimpin-pemimpin", yang tidak bisa di ikuti, bencana alam yang terus bertubi-tubi melanda kita.....
Sungguh semua itu menjadikan hati kita tidak nyaman, tidak tenteram, menjadikan kita sakit.
Ya... sakit raga kita, juga sakit bathin kita. 
Apalah arti hidup ini bila didunia ini tidak bisa hidup sehat. tenteram, dan bahagia. Bagaimana kita bisa tenteram dan bahagia bila masih banyak saudara-saudara kita yang tidak mampu meraih kesehatan, ketentraman dan kebahagiaannya.

Whuihh...berat ya....?

Okelah kita cooling down dulu...

Sohib...saya teringat ngendikane Abah, Guru kami. Pada suatu saat beliau ngendiko, kesehatan, ketentraman dan kebahagiaan itu sebenarnya bersumber pada diri kita sendiri, bukan dari orang lain. Kesehatan, ketentraman, dan kebahagiaan itu tergantung pada diri kita. Maka ciptakan itu. tidak usah menunggu orang lain.

Kenapa begitu ?

Coba kita pahami, bila kita lihat dari ilmu psykhologi, bahwa kesehatan, ketentraman dan kebahagiaan itu adalah masalah perasaaan. Sedangkan masalah perasaan yang bisa mengendalikan adalah diri kita sendiri. Kalau kita merasa tidak sehat, tidak tentram, tidak bahagia, maka bila ingin semua itu berubah, hilangkan saja kata tidak di dalam diri kita. Sehingga dalam hati kita merasa sehat, tentram dan bahagia.( he...he...Seperti jin 76 saja...itu lho iklan wakil rakyat miskin yang ingin naik pangkat...kalau mau naik pangkat tinggal hilangkan wakilnya....).

Koq kaya bercanda saja..? Kan tidak segampang itu....
Memang sih.. tidak gampang.

Tapi ingatkah Sohib tentang kekuatan Dzikir...dengan Dzikir yang dilandasi dengan kesungguhn hati, atau dalam bahasa pondok disebut Mujahadah, ternyata itu dapat diwujudkan. Dan keputusan mau melakukan atau tidak melakuklan ada pada diri sendiri. Orang lain hanya berperan sebagai pendorong saja. 

Dzikir adalah cara memformat hati agar tidak keras.
Dzikir dapat dilakukan dengan secara Jahr ( dengan suara keras/lisan ), sir ( dalam hati ), ruh ( suara ruh/sikap ), fi’ly ( perbuatan ), Afirmasi ( penguatan ), pernafasan ( dzikir disertai pernafasan ).Jika seseorang telah terbiasa melakukan Dzikir maka dengan sendirinya akan terbuka cahaya ( nur ) kasf ( mukasyafah ). Setelah mendapatkan ini, maka segala kesulitan, kemalangan, kemudaratan, atau siksaan akan hilang.


Kata Prof. DR. HM. Amin Syukur MA.( Guru Besar IAIN Walisongo Semarang ,) Melalui Dzikir, yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendekatkan diri dengan Allah, akibatnya semua syaraf , kelenjar dan hormon akan normal, sehingga akan menjadikan hidup lebih sehat, tenang, tenteran dan bahagia.   Kuncinya adalah memunculkan energy positif yang datang dari Allah SWT.  Setelah itu dilakukan, yang didapat adalah perasaan selalu dekat dengan Allah. Sikap taubat, wara’ (kehati-hatian ), sabar, qonaah, ridhlo, tawakkal,mahabbah, ma’rifatullah akan mudah didapat dan dilakukan. Orang semacam ini telah mencapai maqom ihsan dan selalu berakhlakul karimah.

Khusus untuk kesehatan harus di topang dengan Pola olah raga ( dengan berolah raga teratur ), pola makan ( makanan yang halalan thoyiban ),  pola hidup ( yakin kepada Allah ), pola pikir ( berpikir positif ), dan pola rasa.

Jadi, itulah yang saya maksud Obat Mujarab.Yang bisa menyembuhkan semua persoalan yang kita hadapi dalam hidup kita.  Hakakat obat itu adalah : Kita harus meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa  Allah maha Kuasa, Allah Maha pencipta. semua yang ada di dunia ini Allah lah yang menciptakan.Allah menciptakan penyakit, Allah pulalah yang menciptakan penyembuhnya.Allah menciptakan kesediahn, Allah pulalah yang menciptakan kebahagiaan. 
Obat itu ada pada diri kita, bukan orang lain. Maka Ayo Mujahadah, ber Dzikir dengan sungguh-sungguh. Dzikir tentang Keagungan Allah Ta'ala, tentang kekuasaan Allah.
Subhanallah,
Alhamdulillah,
La ilaha Ilallah,
Allahu Akbar,
La haula wa la quata ila billahil'aliyil adzim  
Astaghfirullahil 'adzim..

Maka serahkan semuanya kepada Allah, sandarkan semua pengharapan kepada Dzat Yang Maha Menguasai.
Insyaalah, bahagia dunia dan akherat. Amin.


Friday 22 March 2013

TAWADHU KUNCI MAKRIFAT....?




Bismillahirohmannirohim....Alhamdulillahi Robil 'alamin...Allohuma Sholi 'ala Sayidina Muhammad SAW.....
Ila Hadhoroti Abahe, Al Fatehah....
Wa ila hadhoroti Umi, Putro-putri nipun, poro wayahipun...Al Fatehah...
Tsuma ila hadhoroti poro santri-santrinipun...Al Fatehah...Amin.

Sobat ..malam ini, ada sedikit yang akan saya ceritakan. Sekalian sekedar menjadi catatan pengingat ... Tidak tahu perasaan apa yang ada di dalam hati ini, sedih..risau, galau...entahlah..

Malam ini, malam Jum'at Kliwon saya menghadiri peringatan 40 hari " sedo "-nya Abah Syeikh Muhammad Saeful Anwar Zuhri Rosyid, Abah saya, Abu Ruh saya, Guru saya, di ndalem Abah, Ponpes Az-Zuhri Ketileng Semarang. Ribuan santrinya memadati sepanjang jalan Ketileng Indah III. Hamparan karpet dan tikar yang digelar oleh panitia tidak bisa menampungnya. Para Alim Ulama sahabat-sahabat beliau banyak yang rawuh. Diantaranya KH. Imam Munfasir Al Mursyid dari Sokaraja, Banyumas ; KH. Nur Rohmad, dari Pati, KH. Sa'id dari Gunungpati, KH Baidhowi Al Hafidz dari Sendangguwo dan masih banyak lagi  Kyai yang rawuh. 

Acaranya sendiri sudah dimulai sejak Maghrib, dilanjutkan dengan bacaan Yasin dan Tahlil, Sholat Isya' berjamaah, pembacaan fida' Surat Al Ikhlas.Kepada setiap yang hadir di paringi Kitab pegangan untuk amalan Yasin, Tahlil, Dziba'an, dan do'a-do'a.

Sobat..ketika acara maouidhotun khasanah dimulai, Gus Lukman, Putro ragilnya Abah, atas nama keluarga binasab mengaturkan terima kasih kepada seluruh yang hadir. Selain itu beliau juga sedikit bercerita tentang Abah, tentang ke karomahan Abah, tentang Siapa Abah. Abah itu sejak kecil prihatinnya sangat kuat. Rasa Tawadhu'nya luar biasa, ketika mau ngaji tapi malah disuruh mengisi kolah ( bak mandi ), beliau jalani. Ketika remaja, di wilayah Banyumas dan sekitarnya, siapa yang tidak kenal Ipung ? beliau kalau bisa dikatakan sakti, ya sakti, artinya bukan karomah biasa. Kalau orang lain di Kepruk batu, batunya yang hancur. Tapi Abah, bila dipukul, di kepruk, tetap terluka dan mengeluarkan darah, namun luka-luka itu cukup diusap akan menutup kembali.

Apa artinya ini ?

Artinya Abah tetap mengikuti Sunatullah. Ketika orang dipukul, di kepruk itu, Sunatullahnya ya sakit, ya terluka. Namun dengan ijin dan Ridho Allah, semua itu dapat dikembalikan dalam waktu yang singkat. Ada cerita lain kalau orang lain menggunakan kesaktiannya agar bisa berjalan cepat supaya sampai tujuan, Abah tetap mengikuti Sunatullah. Kalau mau bepergian cepat ya naik kendaraan. Maka ketika tidak ada kendaraan, dan ketika itu hanya ada kereta api yang akan lewat, bagaimana caranya bisa naik kereta api itu ?, maka dihentikanlah kereta api itu hanya dengan membuat garis melintang rel kereta api, dan naiklah beliau ke kereta itu. 

Sobat...hikmah apa yang bisa kita ambil dari peristiwa ini ? Padahal Abah pernah cerita bahwa hal-hal seperti itu Abah tidak pernah mempelajari secara khusus. Mungkinkah karena ketawadhu'an beliau, atau buah dari rasa prihatinnya ? entahlah...yang jelas dari ngaji-ngaji yang pernah saya ikuti dari Abah, Kita memang diperintahkan untuk selalu Tawadhu'. 

Apa itu tawadhu ?

Secara harfiah bisa diartikan sebagai sifat rendah hati, ikhlas, rela menerima, pasrah, tidak sombong. Padalah orang yang sudah bisa begitu, akan mudah menerima hidayah, mudah mengenali sifat-sifat ke Ilahian, Ma'rifatullah.

Benarkah begitu ? mohon koreksi apabila pemahaman saya keliru.
Semoga Allah Ta'ala meridhoi kita.. Amin.